SPALLETTI, MENGANGKAT ROMA DARI KETERPURUKAN
Forza Roma id - Luciano Spalletti, saya akan mengingat saat kedatanganya ke AS Roma kurang lebih 10 tahun lalu tepatnya Musim 2005/2006, setelah chaos di tubuh tim di musim 2004/2005 bayangkan AS Roma saat itu harus mengalami 4 pergantian pelatih, mulai dari Cesare Prandelli yang mengundurkan diri sebelum musim kompetisi dimulai karena istrinya yang jatuh sakit, Rudi Voller yang menggantikan posisi Prandelli hanya mampu bertahan sampai bulan oktober 2004, bahkan Roma harus tampil tampa pelatih utama, Ezio Sella di tunjuk sebagai pelatih sementara untuk mengantikan Rudi Voller di ajang Liga Champions musim 2004 ketika menjamu Real Madrid di Olimpico.
Kedatangan Luigi Delneri juga tidak mampu memberikan hasil positif bagi la magica, sekali lagi fans menghendaki Del Neri untuk angkat kaki dari Roma, Bruno Conti mengambil alih sementara kursi pelatih sampai musim berakhir, Roma harus finish di posisi peringkat 8 Serie A.
Musim 2004-2005 benar-benar musim yang sangat sulit, kesulitan finansial yang dialami oleh Roma membuat beberapa pemain hengkang, kepergian Samuel dan Emerson amat sangat disesalkan demi menyelamatkan keuangan klub, AS Roma kala itu juga harus menerima kenyataan atas hukuman larangan aktif di bursa transfer karena transfer Mexes dari Auxere yang dianggap menyalahi aturan.
Musim 2005-2006
Roma akhirnya menunjuk Luciano Spalletti musim sebelumnya menjabat sebagai pelatih Udinese, banyak yang meragukan kemampuannya kembali nama besar Roma, tanpa dukungan uang di bursa transfer, Roma hanya mampu mendatangkan Rodrigo Taddei dari Siena, Samuel Kuffour, Nonda, dan Alexader Doni, bukan pemain yang memiliki nama besar pada saat itu,
Ditengah keterbatasan dana Spalletti berhasil meramu pemain AS Roma yang mampu bersaing di kompetisi Serie A, dengan jeli Spalletti melihat bakat Alberto Aquilani dari tim primavera AS Roma dan memberikan kesempatan bermain kepadanya.
Roma berhasil finish diperingkat ke-2 diakhir komptisi Serie A, dengan rekor 11 kemenangan beruntun di Liga. salah satu musim indah yang sempat saya alami.
Spalletti mempersembahkan 2 gelar Coppa italia, 2006-07, 2007-08 dan satu gelar supercoppa italia 2007.
Musim 2004-2005 benar-benar musim yang sangat sulit, kesulitan finansial yang dialami oleh Roma membuat beberapa pemain hengkang, kepergian Samuel dan Emerson amat sangat disesalkan demi menyelamatkan keuangan klub, AS Roma kala itu juga harus menerima kenyataan atas hukuman larangan aktif di bursa transfer karena transfer Mexes dari Auxere yang dianggap menyalahi aturan.
Musim 2005-2006
Roma akhirnya menunjuk Luciano Spalletti musim sebelumnya menjabat sebagai pelatih Udinese, banyak yang meragukan kemampuannya kembali nama besar Roma, tanpa dukungan uang di bursa transfer, Roma hanya mampu mendatangkan Rodrigo Taddei dari Siena, Samuel Kuffour, Nonda, dan Alexader Doni, bukan pemain yang memiliki nama besar pada saat itu,
Ditengah keterbatasan dana Spalletti berhasil meramu pemain AS Roma yang mampu bersaing di kompetisi Serie A, dengan jeli Spalletti melihat bakat Alberto Aquilani dari tim primavera AS Roma dan memberikan kesempatan bermain kepadanya.
Roma berhasil finish diperingkat ke-2 diakhir komptisi Serie A, dengan rekor 11 kemenangan beruntun di Liga. salah satu musim indah yang sempat saya alami.
Spalletti mempersembahkan 2 gelar Coppa italia, 2006-07, 2007-08 dan satu gelar supercoppa italia 2007.
0 Response to "SPALLETTI, MENGANGKAT ROMA DARI KETERPURUKAN"
Post a Comment